01 July 2008



LINGKUNGAN HIDUP
SEBUAH ISSUE AREA KETIGA DI DUNIA

Oleh:
Isyia Roihanindya Firdausi Amanda
NIM. 0710043037

PENDAHULUAN

Masalah tentang lingkungan hidup adalah masalah yang sering diperbincangkan dalam beberapa tahun terakhir ini. Tidak mengherankan memang karena lingkungan hidup adalah lingkungan yang paling dekat dengan kehidupan kita sehari-hari. Lingkungan hidup sebagai tempat kita tinggal, memperoleh bahan makanan dan minuman, serta untuk memenuhi kebutuhan hidup kita yang lain.
Jika keamanan internasional dan ekonomi global adalah dua issue area utama tradisional dalam politik dunia, maka sebagian penstudi sekarang menyatakan bahwa lingkungan hidup telah muncul sebagai issue area utama ketiga (Porter dan Brown: 1996 dalam Pengantar Studi Hubungan Internasional).
Lingkungan hidup diciptakan oleh Tuhan untuk kebutuhan hidup manusia dan sudah sepantasnya kita menggunakan kesempatan itu dengan sebaik-baiknya. Namun dalam kenyataannya manusia sering lupa bahwa lingkungan hidup ini bukan hanya dimanfaatkan namun juga harus dilestarikan. Kemajuan zaman, alat-alat teknologi yang serba canggih menyebabkan manusia menjadi sombong, sehingga ketika akan memetik hasil alam mereka tidak memperdulikan dampak atau bahaya yang akan terjadi. Manusia memiliki kewajiban untuk hidup dalam keharmonisan dengan alam dan menghargai serta memelihara keseimbangan ekologis secara menyeluruh (Eckerskey dan Goodin: 1992 dalam Pengantar Studi Hubungan Internasional).
Masalah lingkungan hidup menurut kaum Realis, dapat menjadi sumber konflik antar negara. Karena menjadi sebuah bencana bagi suatu negara atau menyebabkan konflik internasional. Contohnya adalah perselisihan atas sumber air di Timur Tengah yang menjadi penyebab perang antara Israel dan Negara-negara Arab pada tahun 1967 yang dimenangkan oleh Israel. Namun masalah lingkungan hidup juga dapat memberi sebuah tekanan (pressure) pada negara tersebut untuk terlibat dalam kerjasama internasional yang lebih besar dan hal ini banyak dianut oleh kaum Liberalis. Mereka berpendapat bahwa issu area ini dapat menambah agenda kerjasama internasional dan pembentukan rejim. Contohnya seperti adanya Protokol Kyoto dan UNFCCC (United Nations Framework Convention on Climate Change) yang diselenggarakan pada akhir tahun 2007 lalu di Nusa Dua, Bali.
PEMANASAN GLOBAL (GLOBAL WARMING)
Sejak revolusi industri pada tahun 1870-an kegiatan manusia yang menggunakan bahan bakar fosil (minyak, gas, dan batu bara) terus meningkat. Seiring dengan perkembangan zaman, teknlologi yang dihasilkan oleh manusia menjadi semakin canggih. Kegiatan-kegiatan seperti pembangkit tenaga listrik, kegiatan industri, penggunaan alat-alat elektronik, dan penggunaan kendaraan bermotor akhirnya akan melepaskan sejumlah emisi gas rumah kaca ke atmosfer. Hal ini mengakibatkan meningkatnya jumlah gas rumah kaca yang berada di atmosfer sehingga panas matahari semakin meningkat dan terperangkap di atmosfer. Peristiwa ini pada akhirnya menyebabkan meningkatnya suhu di permukaan bumi, dan kemudian disebut pemanasan global (global warming) atau efek rumah kaca.

PERUBAHAN IKLIM (CLIMATE CHANGE)

Bila kita rasakan, cuaca pada akhir-akhir ini sering berubah-ubah. Pada waktu musim kemarau, kadangkala terjadi hujan, begitu pula sebaliknya. Hawa di tempat-tempat yang dahulu dikenal dingin, sekarang berkurang kesejukannya (contohnya di dataran tinggi Kota Batu-Malang). Hal ini merupakan dampak dari perubahan iklim (Climate Change) dan juga pemanasan global (Global Warming). Perubahan iklim ini dapat terjadi dalam waktu yang cukup panjang, yaitu antara 50 hingga 100 tahun. Walaupun prosesnya secara perlahan, namun tanpa kita sadari sebagian permukaan bumi menjadi panas. Menurut data IPCC (Intergovernmental Panel on Climate Change), kondisi perubahan iklim yang telah terjadi hingga saat ini yaitu kenaikan suhu rata-rata sebesar 0,76 derajat Celcius antara periode tahun 1850 hingga 2005, 11 dari 12 tahun terakhir (pada tahun 1995 hingga 2006) adalah tahun-tahun dengan rata-rata suhu terpanas sejak dilakukan pengukuran suhu pertama kali pada tahun 1850, terjadi kenaikan permukaan air laut global rata-rata sebesar 1,8 mm per tahun antara periode tahun 1961 hingga 2003, dan telah terjadi kekeringan yang lebih intensif pada wilayah yang lebih luas sejak tahun 1970-an, terutama si daerah tropis dan sub-tropis.

DAMPAK PERUBAHAN IKLIM

Dari data-data yang telah disebutkan di atas, maka perubahan iklim akan mengakibatkan keadaan-keadaan yang sangat merugikan manusia yaitu:

1.Peningkatan permukaan air laut
Naiknya suhu bumi dapat mengakibatkan es di daerah kutub dunia mencair. Menurut IPCC (Intergovernmental Panel on Climate Change), dalam 100 tahun terakhir telah terjadi peningkatan air laut setinggi 10-25 cm. Sementara menurut perkiraan Greenpeace, pada tahun 2100 akan terjadi peningkatan air laut setinggi 19-95 cm. peningkatan air laut setinggi 1 meter akan mengakibatkan hilangnya pulau-pulau atau daratan di dunia (hilangnya daratan Mesir 1%, Belanda 6%, Bangladesh 17,5%, dan 80% atol di kepulauan Marshall serta tenggelamnya pulau-pulau di Fiji, Samoa, Vanutu, Jepang, Filiphina, Indonesia). Hal ini akan mengakibatkan puluhan juta orang yang tinggal di sekitar daerah pesisir pantai harus mengungsi ke wilayah yang lebih tinggi.

2.Pergeseran musim
Perubahan iklim juga mengakibatkan terjadinya pergeseran musim atau pergantian musim yang tidak menentu karena adanya perubahan tekanan dan suhu udara. Musim kemarau dapat berlangsung cukup lama sehingga menimbulkan bencana kekeringan. Sementara di belahan dunia lainnya, musim hujan akan berlangsung dalam waktu yang cukup singkat tetapi dengan intensitas curah hujan yang lebih tinggi sehingga menyebabkan bencana banjir dan longsor.
Terjadinya bencana krisis kemanusiaan
Karena kurangnya persediaan bahan pangan akibat tinggginya gagal panen yang disebabkan oleh perubahan suhu yang tidak menentu akan mengakibatkan meluasnya bencana kelaparan dan meluasnya gizi buruk.

3.Krisis air bersih
Krisis air bersih ini disebabkan oleh musim kemarau yang berkepanjangan. Kondisi tersebut juga dapat disebabkan karena makin banyaknya konstruksi bangunan yang diciptakan oleh manusia si atas tanah, sehingga menimbulkan berkurangnya daerah resapan air.

4.Meluasnya berbagai penyakit yang mengancam manusia
Hal ini dapat terjadi karena naiknya suhu udara yang mengakibatkan masa inkubasi nyamuk semakin cepat sehingga penyakit yang ditularkan oleh nyamuk akan berkembang biak dengan cepat. Penyebaran penyakit ini khususnya dapat terjadi di daerah tropis seperti Demam Berdarah, Diare, dan Malaria.

5.Punahnya berbagai jenis keanekaragaman hayati
Perubahan suhu yang tidak menentu akan mengakibatkan punahnya flora dan fauna karena tidak dapat beradaptasi. Naiknya suhu air akan meningkatkan keasaman laut. Bertambahnya karbondioksida di atmosfer diperkirakan akan membawa dampak negatif pada organisme laut seperti Terumbu Karang dan punahnya spesies lain yang bergantung pada Terumbu Karang tersebut. Peningkatan suhu pada musim kemarau dapat mengakibatkan mudah terbakarnya ranting atau daun akibat gesekan sehingga meningkatkan peluang terjadinya kebakaran hutan.

6.Kerugian materi dan non-materi
Pemanasan global (Global Warming) yang menimbulkan bencana akibat topan, banjir, dan badai diperkirakan akan menewaskan 150.000 orang setiap tahunnya. Pada tahun 2003 lalu, gelombang udara panas di Eropa menewaskan sekitar 25.482 jiwa dalam 20 tahun mendatang, sedangkan perkiraan kerugian materi dari perubahan iklim dapat mencapai USD 11 Milyar atau sekitar 110 triliyun rupaih per tahunnya (sumber data WHO, UNEP, dan World Meteorology Council dikutip dari http://www.kompas.co.id)

7.Mencairnya es di belahan kutub dunia
Perubahan iklim (Climate Change) yang disebabkan naiknya suhu permukaan bumi dapat menyebabkan mencairnya es dan gletser di seluruh dunia, terutama di kutub Utara dan kutub Selatan. Menurut Prench, sejak tahun 1960an es di kutub utara telah berkurang 10 %, sementara ketebalan es di kutub Utara telah berkurang 42 % dalam 40 tahun terakhir (Prench: 2001, dikutip dari http://www.beritasore.com). Dampak dari mencairnya kutub Utara dan kutub Selatan akan mengakibatkan pemuaian massa air laut dan kenaikan air laut.

SOLUSI

Setiap permasalahan pasti akan ditemukan solusinya, begitu pula dengan permasalahan lingkungan hidup. Solusi yang dapat kita lakukan untuk menahan laju perubahan iklim adalah:
1.Mitigasi
Mitigasi adalah usaha-usaha mengurangi dan membatasi emisi gas rumah kaca hasil aktivitas manusia. Hal ini diperkuat oleh pendapat kaum “Modernis“ yaitu perbaikan terus menerus dalam pengetahuan ilmiah dan dalam persaingan teknologi kita akan meningkatkan keahlian kita dalam menguasai lingkungan. Itu berarti kita akan terus meningkatkan keahlian dan teknologi kita dalam menghasilkan dan mengkonsumsi dengan cara yang ramah lingkungan. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan bahan bakar dari dari sumber energi yang lebih bersih seperti beralih dari batu bara ke gas atau menggunakan tenaga matahari seperti sel surya dan biomassa. Kemudian mengurangi pemakaian bahan bakar untuk kendaraan bermotor dan penghematan listrik.

2.Adaptasi
Perubahan iklim yang sedang terjadi, takkan bisa dihindari kembali. Oleh karena itu, upaya yang harus dilakukan adalah dengan beradaptasi, yaitu mempersiapkan diri dan hidup dengan berbagai perubahan akibat perubahan iklim. Usaha untuk beradaptasi ini dapat dibedakan dengan melihat kejadiannya. Pertama adalah adaptasi terhadap kejadian ekstrem yaitu dengan mengantisipasi bencana alam yang semakin sering terjadi karena adanya perubahan iklim, contohnya adalah membuat sistem peringatan dini di daerah yang dinilai paling rawan badai serta memberi petunjuk mengenai upaya apa yang harus dilakukan oleh masyarakat bila hal tersebut terjadi. Kedua, adaptasi terhadap dampak perubahan iklim perlahan yang memerlukan kemauan dan kemampuan untuk menyesuaikan diri terhadap kondisi lingkungan yang terus berubah. Contohnya adalah membuat perlindungan bagi masyarakat yang tinggal di daerah pesisir dengan cara menanam hutan bakau. Adannya hutan bakau mengurangi kemungkinan erosi pantai dan masuknya air laut ke dalam sumber air bersih akibat naiknya permukaan air laut.

3.Kepedulian
Manusia adalah makhluk hidup yang paling sering memanfaatkan hasil-hasil alam sekaligus merusaknya. Dengan adanya kemajuan teknologi kita menganggap semua masalah dapat diatasi. Padahal tidak sepenuhnya demikian, karena masalah lingkungan hidup adalah masalah dan kepentingan kita bersama, sehingga sudah sewajarnya bila kita menjaga dan melestarikan lingkungan kita dengan sebaik-baiknya.

KESIMPULAN

Isu seputar lingkungan hidup telah menjadi isu ketiga yang paling sering diperdebatkan akhir-akhir ini setelah isu seputar keamanan internasional dan ekonomi global. Masalah yang ditimbulkan oleh lingkungan hidup yang sedang melanda dunia saat ini adalah pemanasan global (global warming) dan perubahan iklim (climate change). Hal ini dikarenakan oleh teknologi dan cara-cara yang dilakukan oleh manusia dalam memetik hasil-hasil alam tidak bersahabat. Dampak akibat perubahan iklim yang terjadi adalah peningkatan permukaan air laut, pergeseran musim, terjadinya bencana krisis kemanusiaan, krisis air bersih, meluasnya berbagai penyakit yang mengancam manusia, punahnya berbgai jenis keanekaragaman hayati, kerugian materi dan non-materi, dan mencairnya es di kutub. Hal-hal yang bisa kita lakukan dalam menanggulangi dan mencegah pemanasan global serta perubahan iklim tersebut meliputi mitigasi, yaitu usaha untuk mengurangi serta membatasi emisi gas rumah kaca hasil aktivitas manusia dan adaptasi yaitu mempersiapkan diri dan hidup dengan berbagai perubahan akibat perubahan iklim.

Menurut kaum Realis, isu lingkungan hidup di samping menjadi bencana atau konflik bagi sebuah negara ternyata bagi kaum Liberalis juga dapat mempersatukan negara-negara untuk menanggulangi dan mengurangi dampaknya secara bersama-sama. Apapun dan bagaimanapun caranya, saya berharap semoga kita menjadi lebih peduli terhadap lingkungan hidup sehingga keadaan lingkungan kita menjadi lebih peduli.
DAFTAR PUSTAKA

Jackson, R. & Sorensen, W. 1999. Pengantar Studi Hubungan Internasional. Terjemahan oleh Dadan Suryadiputra. 2005. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
I Made A, D. 2008. Melawan Global Warming, Menjaga Kedaulatan, (Online), (http://www.beritaiptek.com), dikases pada 22 Juni 2008
Wah. 2006. Dampak Pemanasan Global Mengerikan, (Online), (http://www.kompas.co.id) , diakses pada 22 Juni 2008
Walhi. 2008. Pemanasan Global, Tragedi Peradaban Modern, (Online), (http://www.walhi.or.id) , diakses pada 22 Juni 2008.
________, 2008. RI Berharap Lahirnya Gagasan Baru Di UNFCCC Bali, (Online), (http://www.beritasore.com), diakses pada 22 Juni 2008

2 comments:

Unknown said...

Mantap

uteenazajac said...

JT Casino Resort, Reno - MJHub
JT Casino Resort, Reno. JTG Casino Resort offers 제주 출장안마 over 삼척 출장안마 30000 slots and table games, 춘천 출장안마 including Blackjack, 보령 출장샵 Roulette, 고양 출장마사지 Craps, Omaha and many other variations.